beritaentertaiment.blogspot.com - Pemerintah Indonesia tetaplah pada komitmennya agar bisa mengadakan MotoGP mulai 2017. Meskipun belum ada ketentuan tentu masalah sirkuit, namun sekarang ini dikira peluang terbaiknya.
Sekian di sampaikan juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, menyikapi banyak reaksi di kelompok orang-orang sesudah tempo hari pihaknya menyebutkan Sirkuit Sentul batal jadi venue hajatan yang direncanakan itu. Berita terlebih dulu : Kemenpora : MotoGP Batal di Sentul, Presiden Minta Tinjau Lagi Lokasi
Bila Sentul ditetapkan tak diambil pemerintah untuk mengadakan MotoGP, pemerintah bakal mengupayakan bikin sirkuit baru.
" Kita ketahui kalau potensi pasar Indonesia untuk otomotif, kita satu diantara yang paling besar didunia. Kami juga sadar, bila kelak MotoGP berjalan, multiefeknya semakin lebih besar daripada biaya yang di keluarkan. Jadi, kami tak memikirkan untuk hari ini saja, meskipun berkesan seolah-olah besar sekali (pengeluaran di th. ini), " papar Gatot di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Ia juga menolak kalau masalah MotoGP yang membutuhkan dana besar ini bikin pemerintah tak konsentrasi pada agenda-agenda lain yang juga dituntut perhatian besar.
" Bila masalah prioritas pembinaan, kami tetaplah lakukan. Persiapan Asian Games juga tetaplah berjalan. Dengan juga TAFISA. Lantas masalah MotoGP, lantaran kebetulan kita (Indonesia) ditawari Dorna, walau ada tenggat waktunya. Mohon digarisbawahi, apa yang tengah kami kerjakan ini bukanlah untuk hura-hura, " tegasnya.
Gatot memberikan, pihaknya selalu mengusahakan agar peluang jadi tuan tempat tinggal MotoGP 2017 tidaklah sampai terlepas. Sebab, terkecuali banyak negara yang antre, ini dinilai sebagai saat yang paling realistis untuk mewujudkannya.
" Bila sesudah 2019, belum pasti ada jaminan Indonesia dapat memperoleh peluang itu. Ibaratnya, now or never. "
Usaha paling dekat Kemenpora yaitu meneruskan komunikasi dengan Dorna. Hari Senin lantas Menpora Imam Nahrawi menyurati Dorna untuk memohon perpanjangan saat penyelesaian administrasi, yakni masterplan serta Keppres, yang awal mulanya dijadwalkan kelar 30 Januari 2016.
Baca juga : Kemenpora serta Beban-Beban yang (Mau) Dipikulnya Sekalian
" Dasarnya, kami masihlah realistis. Cuma saja mungkin saja peta jalannya yang perlu dibeberkan pada umum, grand design-nya seperti apa. Sampai kini umum tahunya kaget-kagetan. Bila road map terang, mungkin saja umum akan tidak kaget. Kembali pada tadi permasalahan pembinaaan, SEA Games, Asian Games, bahkan juga paling dekat Olimpiade telah miliki posnya sendiri-sendiri. Jadi akan tidak mengganggu biaya pembinaan yang lain, " tutur Gatot.
No comments:
Post a Comment